Hey hey hey, Assalamualaikum... Kaifa haluk antuna? Ana bikhoir, alhamdulillah... :) Hmmm... alhamdulillah puji syukur kuhaturkan kehadirat Allah atas nikmat yang tidak bisa sy sebutkan satu per satu.. Nikmat Islam, iman, sehat, bahagia, sedih, banyak uang, keuangan kritis, dll.. Satu hal lagi, nikmat bisa beribadah dengan nyaman di negeri kita tercinta ini, Indonesia. Kita tengok saudara-saudara muslim kita di Palestina yang harus berbibadah dengan tetap siaga kalau-kalau mendadak ada roket/bom yang meledakkan mereka, atau jika mendadak sebuah peluru menyambar tubuh mereka. Naudzubillah... Pokoknya segalanya berpasangan, kalau kita bisa bersyukur atas nikmat-Nya yang "enak" maka kita juga harus beryukur atas nikmat-Nya yang "tidak enak". Karena segala sesuatu yang menimpa kita, pada hakekatnya adalah baik untuk kita. Insya Allah... :) Pekerjaan sy sekarang masih menjadi asisten dosen untuk sertifikasi pupuk atau ZPT. Sy senang sekali kerja disini. Sungguh begitu banyak pengalaman yang bisa sy petik dari sini. Sy jadi lebih banyak tahu tentang teknik budidaya berbagai tanaman yang sebelumnya tidak dipelajari/sedikit dipelajari di bangku kuliah, lebih mahir membuat laporan penelitian, lebih cepat dan sigap dalam bekerja. Aslinya, kalau pas skripsi sy menghandle satu penelitian untuk satu skripsi, maka kalau di kerjaan ini saya harus menghandle sekitar 10 penelitian lebih dan laporan yang bejibun (tapi laporannya disusun mirip skripsi dalam versi tipis untuk kepentingan sertifikasi). Ya begitulah, but I am enjoy it! Satu hal yang pasti, sy enjoy karena sy tetap bisa shalat dan beribadah dengan sangat leluasa disini... Carilah pekerjaan dimana anda tetap bisa beribadah dengan nyaman di dalamnya, karena pada hakekatnya pekerjaan itu adalah juga pemberian Allah.. :) FYI, sy jua sudah test di BUMN Sang Hyang Seri(Persero), aslinya sy mengikuti serangkaian tes dari jam 08.00 pagi hingga jam 20.45 malam. Subhanallh... Sekarang lagi nunggu hasilnya, dan proses seleksi selanjutnya... Pesertanya 259 orang dari seluruh Indonesia. Ya maklumlah, mungkin karena Sang Hyang Seri (SHS) merupakan satu-satunya BUMN di bidang perbenihan di Indonesia. Mengenai lamaran sy ke Cargill, sudah sy lupakan. Sampai sekarang tidak ada further info-nya. Lagipula perusahaan tersebut milik Amerika, hoho... Sepertinya sy memilih bekerja di perusahaan lain saja. Ghirah sy sekarang sedang kuat untuk benar-benar terjun ke dunia pertanian. Sy benar-benar berusaha untuk bisa mewujudkan memiliki lahan koro pedang, memiliki visi kedepan di usaha koro pedang, dll. Penolakan, gagal, penipuan, dll sudah sy alami dalam perjauangan punya bisnis ini. Sharing ke teman, adik kelas, parter bisnis, kakak kelas untuk bergabung mengembangkan koro pedang juga sudah dilakukan. Mantap lah pokoknya. tapi sy tidak ingin menyerah. Mohon doanya.. Suatu saat nanti, saya pasti bisa, Insya Allah bisa... ^_^ Satu hal lagi... dulu sy mau bgt bgt kuliah S2 di Jerman. Terus terang Jepang tidak sy lirik, alasannya sederhana karena tulisan dan bahasa Jepang rumit, padahal sy belum mempelajarinya. Sekarang Allah membolak balikkan fikiran sy, keinginan sy, mimpi sy... Entah mengapa, sy skrg sangat ingin melanjutkan studi S2 di Jepang. Awalnya hanya karena DAAD Jerman baru boleh mendaftar jika sy sudah memiliki pengalaman kerja 2 tahun, sedangkan kalau Jepang diperbolehkan untuk Fresh Graduete. Selain itu, syarat-syaratnya relatif mudah, terutama di TOEFL. Kalau di Eropa, TOEFL minimal PBT 550 (depend on university), kalau ke Jepang hanya ITP 550. Hal selanjutnya karena dosen sy banyak yang lulusan Jepang, terus pembina kemahasiswaan sy juga mendorong dan merekomendasikan sy S2 di Jepang. Satu hal lagi yg sy suka di jepang: Budaya. Budaya belajar, budaya kerja, budaya dalam budi pekerti, dll. Disana juga banyak muslimnya lho, insya Allah dakwah masih bisa berjalan... Selain itu, Eropa dan Amerika kan yah as you know...disana gembongnya Yahudi sebagai antek-antek Israel yang biadab itu. Kalau mau di Eropa, ya ntar kalau suami (emang siapa suami sy? Belum tau. hehe..) S2 disana aja baru sy ikut. hehe... Secara geografis Jepang juga lebih dekat dengan Indo dibanding Eropa, masyarakanya really wise... Sy pernah ke Jepang (Tsukuba dan Tokyo) dan sy merekam image positif mengenai budi pekerti orang Jepang. Masalah bahasa, yaaahhh...bisa belajar kok, tidak ada yang tidak bisa! Insya Allah bisa... Sy juga punya firasat bakal balik lagi ke Jepang ketika sy berada dalam perjalanan dari Apato di Tokyo menuju Airport menggunakan Shinkansen. Sy bertekad balik lg ke Jepang. Soalnya sy bertekad untuk hidup lebih layak di Jepang (hehe..), karena pas sy ke Jepang, sy kaget ternyata uang sy ga cukup buat tinggal disana selama seminggu, apalagi 3 hari sy lewatkan di Tokyo yang merupakan kota termahal ke-2 di dunia. Sy jadinya beli oleh-oleh benar2 alakadarnya, bahkan pinjam uang ke kk kelas sy yang disana (Mba Sri, arigatou mba...)dan ganti pas di Indonesia, terus bisa mencicipi naik Shinkansen (Kereta ternyaman dan tercepat di Jepang) karena ditraktir tiketnya oleh kk kelas yang lain yang ada disana (arigatou jg ya mba... Padahal mahaaalll beud lho harga tiketnya, kalau dirupiahkan diatas 600.000 (sy lupa persisnya)untuk perjanan sekitar 1-2 jam. Aslinya, sy ingin membalas kebaikan orang-orang Indonesia di LN kepada sy dengan cara ketika sy berkesempatan ke tinggal di LN, sy akan memberikan apapun yang bisa sy bantu dan sy berikan jika ada orang Indo yang minta bantuan sy di negara tempat tinggal sy nanti. Aamiin... Berbagai seminar, scholarship expo baik di Bogor maupun di luar Bogor sudah sy datangi, membeli buku-buku motivasi beasiswa, membaca biografi orang-orang peraih beasiswa, menemui dosen mantan ketua alumni Jepang juga sudah sy coba (anehnya, beliau rekomendasiin sy ke Turki aja. hoho), dan dalam waktu dekat ini akan menemui Pak Edi yang dosen AGH, Staff ahli Sekneg, dan lulusan terbaik Universitas Tokyo. Pokoknya segala macam cara akan sy coba. Sy memang begitu, kalau menginginkan sesuatu, sebisa mungkin akan sy usahakan cari jalan untuk bisa mendapatkannya. Wheater nantinya dapet atau ga, ya yang penting usaha dulu... Kalau ga ke Jepang, ke Australia jg recomended kok... Sy sudah tahu banyak tentang infonya. Apapun mimpimu, cita-citamu... Usahakan sebisamu, jangan lupa tetap bantu dengan doa dan ibadah. Sehingga slogan Aku Pasti Bisa, berubah menjadi Insya Allah Aku Bisa. Mengapa? Karena disana selain usaha kita, ada takdir Allah yang menentukan berhasil atau tidaknya usaha kita tsb. But, Never Give Up! ^_^ NB: Hati-hati dengan jebakan Ghazwul Fikri (perang pemikiran). Salah satu dr Ghazwul Fikri adalah ketika kita ingin sekolah di luar negeri kemudian setelah sekolah disana eh malah kualitas keimanan kita yang merosot sehingga menjadi futur atau bahkan murtad. Naudzubillah... Maka dari itu, bersikaplah bijaksana, sebelum memutuskan lanjut S2 di luar negeri, persiapkan ruhiyah kita sebaik mungkin, tingkatkan pengetahuan agama kita... Jadikan diri kita disana sebagai kader-kader dakwah untuk memperkuat dan menyebarkan Isalam ke keluruh pelosok dunia. Aamiin, insya Allah... ^_^
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No Response to "Aku Pasti Bisa menjadi Insya Allah Aku Bisa :)"
Post a Comment