Assalamualaikum...
Kumaha, damang? :p Punten sy baru bisa nulis lagi. Kali ini sy akan bercerita tentang perjalanan melintas angkasa sesi 2. Hehe.. Sebagai pembuka, kali ini sy ngeblog di komputer International Student Center University of Tsukuba, Japan. Baik, mari kita mulai ceritanya... :D
Sy berangkat ke Jepang pada tanggal 7 Juni 2011 untuk menghadiri acara Annual Meeting Science and Technology Studies (AMSTECS) di Jepang pada tanggal 7-12 Juni 2011. Dua paper sy lolos seleksi student paper contest di acara tersebut, namun sy hanya akan mempresentasikan salah satu paper sy saja, sedangkan paper yang satunya lagi tidak sy presentasikan meski sy ketuanya, karena presenter paper tersebut adalah mba Desty dan beliau tidak ikut ke Jepang.
Sebelumnya sy sempat mengalami masalah mengenai dana keberangkatan, karena dana dari sponsor baru cair setelah sy pulang dari Jepang. Well, akhirnya singkat cerita sy bisa beli tiket. Cukup sy yang tau bagaimana perjuangan mendapatkan tiket dengan harga tiket yang 'lumayan' karena dibeli satu hari sebelum beragkat. Itu juga yang menyebabkan uang jajan sy buat di Jepang terkuras. Hehe... Sy ucapkan trims bgts buat semua pihak yg telah membantu sy dan mensupport sy dalam bentuk apapun.
Sy berangkat ke bandara tanggal 7 Juni sekitar pukul 15.45 dari kampus. Dua orang teman sy yang berangkat ke Jepang juga yaitu USwah dan Ajeng, sudah menunggu sy di bandara sejak siang. Hoho.. Sy nyantai aja berangkatnya, soalnya pesawatnya take off jam 23.35 WIB. Sy belajar dari pengalaman keberangkatan Jerman kemarin, meski berangkat dari kampus jam 16.30 an, tapi kami masih punya banyak waktu luang di bandara sebelum berangkat. Sy diantar teman kosan sampai naik Damri menuju bandara Soetta. Sampai di terminal damri depan Botani Squere, hujan deraass sekali. Aslinya, hujan sudah sejak kami di angkot sih. Hehe... Well, hujan deras membuat sy nyewa ojeg payung, meski sy ga tega sebenernya liat mereka ngasi payungnya ke sy sementara mereka kaujanan. Jadi sy payungan berdua sama si anak ojeg payung tsb. Hehe..
Berangkatlah sy naik Damri jam 17.30 an, dalam keadaan rok dan kaus kaki basah kuyup. Bus damrinya AC pula, jadi dinginnya berlipat sepanjang perjalanan menuju bandara. heu.. Sy agak sensitif sama dingin, suka terangsang untuk batuk. Entahlah kenapa, kata dokter sih alergi. Tapi dulu pas SD pernah diduga kena bronchitis, meski hasil rontgennya negatif dari bronchitis. Ah, itu mah sugesti sy aja kayaknya, jangan sampai terjebak sugesti sendiri.. *belajar..
Semenjak di damri, sy terus-terusan di tlp dan di sms oleh Uswah dan ayahnya, karena hanya tiggal sy yang belum datang. Uswah, ajeng, dan keluarga mereka bersua sudah menunggu di bandara. Sedangkan sy? Sy berangkat sendirian dari kampus. Dalam hati, sy berdoa dan berkeyakinan supaya Damri tidak macet sehingga bisa sampai di bandara lebih capat. Alhamdulillah, akhirnya keyakinanku berbuah manis. Bus damri sampai lebih cepat 1.5 jam dari waktu perkiraan Pak kondektur bus. Sekitar jam 18.50 an, sy sampai di bandara.
Sesampainya sy di bandara dan setelah berhasil bertemu dengan kedua teman yang lain, sy langsung shalat magrib dan jamak qasar isya di samping ATM center depan kafe Gate D2. Wii, mantaps rasanya.. Kek film My Name is Khan pas adegan Sahrukh Khan shalat di depan Resto. :D Ayahnya Uswah yang nyuruh shalat disitu aja, soalnya ga ada mushola. Padahal seingat sy, kalo ga salah mushala ada di dekat Gate E3 Bandara Soetta, ga jauh dari Gate D2. Tapi ntahlah, sy ikut ayah Uswah saja, khawatir ingatan sy yang salah. Hehe..
Setelah sy shalat, nuker uang ke yen, kami langsung check in boarding ke Narita. Check in nya sampai koper kami masuk bagasi berlangsung cepat sekali, ga ada antrian. Kami melalui petugas imigrasi pun lancar, sampai akhirnya kami masuk ke gate pemeriksaan penumpang sebelum masuk ruang tungggu penumpang. Dan ternyata.. Gate nya masi tutup! Hehehe.. kita kepagian, petugasnya belum datang. Kita datang sekitar pukul 20.00 di depan gate tersebut padahal terbangnya baru nanti hampir tengah malam. Ohohow.. :D
Singkat cerita, masuklah kita ke pesawat Garuda Indonesia yang akan membawa kami ke bandara Narita, Jepang. Dan ternyata.. Ada beberapa perbedaan antara terbang dengan pesawat Garuda dibandingkan Emirates. Hm, pelayanan pramugarinya lebih optimal di Emirates. Kalau di Emirates, sepanjang kami masuk di pesawat, pramugarinya terus siaga hilir mudik nawarin berbagai makanan dan minuman sedangkan di Garuda tidak demikian.
Perbedaan lainnya, Emirates menyediakan makanan berat dua kali yakni pas di tengah flight dan sebelum mendarat. Selain itu, Tv juga sudah mulai bisa dipake pas mau muali take off, bahkan saat pertama kita duduk di seat. Nah di Garuda, makan beratnya sekali pas sebelum pesawat landing saja. Dan itu membuat perut sy melilit, soalnya sy fikir akan diberi makan ketika ditengah flight seperti Emirates. Sepanjang malam, pramugari Garuda hanya memberi tiga pilihan minuman dan cemilan ringan, without anyting else. hoho.. Setelah itu, ya sudah.. Tidak ada aktivitas lain. Kemudian, tv baru nyala setelah berbagai announcment dari pilot.
Kalau di Emirates, selain tv di setiap seat penumpang, juga ada tv besar di depan. Tv besar tersebut menunjukkan gambar peta yang ada gambar pesawat sedang bergerak perlahan, dari mulai kita take off sampai nantinya landing. Tv tersebut dilengkapi juga suhu udara di luar, ketinggian pesawat, jarak yang sudah ditempuh pesawat, total jarak dan sisa jarak yang akan ditempuh, dll tentang perjalanan. Selain itu, di selain di tv besar tersebut, di setiap seat juga dilengkapi hal serupa hingga kita bisa melihat dari sudut pandang pilot dari depan, atas, atau samping pesawat. Nah, fasilitas tersebut tidak ada di Garuda. Pilotnya hanya menjelaskan info umum perjelanan sebelum berangkat. Tapi plus nya Garuda, pramugarinya menjelaskan prosedur keamanannya secara langsung ke penumpang, kalau Emirates ya melalui video yang diputar serentak di seat masing-masing sebelum berangkat. Begitu.. Itu pandangan objektif sy loh ya... Punten kalau ada salah kata. Hehe.. Siapa tau membantu anda dalam memilih pesawat. Saran sy, anda harus makan dulu sebelum flihgt tengah malam! Sekedar jaga-jaga siapa tau baru diberi makan pas pesawat mau landing di bandara tujuan. hehe.. Bdw, sy beli tiket ke Jepang pakai Garuda harganya lebih mahal daripada tiket sy ke Jerman pakai Emirates. huhu..
Dan, kami mendarat di Narita Airport pukul 9 an waktu Jepang. Berarti pukul 7 waktu Indonesia. Setelah itu, tanpa diduga, di kereta, kami bertemu Pak Kedubes RI untuk Jepang. Hehe..
NB: Sy duduk sendirian lho di seat pesawat. Orang Jepang yang duduk di sebelah sy pindah ke kursi kosong di samping belakang. Kebetulan penumpangnya tidak penuh saat itu. Well, jadinya sy menikmati dua kursi sendiran. Hehe.. :p
Negeri Sakura 2011 (1)
12:01 AM
dinicanidria
Posted in
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No Response to "Negeri Sakura 2011 (1)"
Post a Comment