Bioteknologi dan Sejarah Pemilihan Jurusan

Teringat kembali sejarah pemilihan jurusan sy (Agronomi dan Hortikultura) di IPB karena ayah Endi (wali kelas ICG SMANSA angkatan sy.red) meminta bantuan sy untuk mengkoordinasikan perihal kunjungan anak-anak IPA SMANSA Majalengka ke IPB lagi seperti tahun sy jaman dahulu kala.

The Story begin..
Dimulai sejak sy memasuki kelas Internasional yang selanjtnya kami sebut ICG, SMANSA Majalengka. Kami angkatan pertama waktu itu, dan satu-satunya kelas Internaisonal di Majalengka. Saat itu sekolah kami yang 'katanya' SMA unggulan di Majalengka dipilih oleh Bupati untuk percobaan penyelenggaraan KSI (Kelas Standar Internasional). Sy dan teman-teman sy di ICG seluruhnya berjumlah 33 orang (setelah melalui berbagai tahapan seleksi.red), dan yang bertahan hingga akhir menyusut dua orang atau menjadi 31 siswa. Pertama memasuki kelas kami, aslinya semuanya siswanya individual. Well, termasuk sy mungkin yaa.Hehe.. Jadi di kelas kami, sekalipun guru tidak masuk, selalu ada salah seorang dari kami yang berinisistif menjadi tutor di depan kelas. Setiap individunya tergantung keahliannya di mata pelajaran masing-masing. Jam sekolah kelas kami pun setiap hari sampai pukul 16.00, dan akan lebih sore lagi (bahkan sampai magrib.red) jika ada les tambahan yang wajib kami ikuti. Aslinya, kalau ga bisa bertahan dalam suasana kompetisi, pasti sudah terseret. Sy sangat merasakan suasana kompetisi. Sy merasa terseret di matematika. Maklumlah sy tidak begitu berminat ke matematika.Karena sy tidak begitu minat akhirnya ya tidak begitu sy pedulikan. nakalnya sy juga, saat pelajaran matematika, sy malah baca buku biologi di kolong kursi. Hehe.. *Jangan di contoh yaa.. :P*

Ketika ujian berlangsung, jika tidak ada guru yang mengawasi dan kami sama sekali tidak pernah saling contek-contekan (kerjasama.red). Yap, semuanya individualis.. Kelas kami di atas, sedangkan kelas reguler lain di bawah juga menyebabkan kami merasa ekslusif. Padahal sebetulnya sy kurang suka ekslusifisme seperti itu. Huhu. Ketua OSIS sekolah ada di IGC, pengurus OSIS pun tumplek di ICG. Jadi kalau rapat OSIS ya kelas kami jadi sepi. Sampai suatu ketika, saat akan diadakan bazar besar-besaran SMANSA yang tiga tahun sekali untuk memperingatai HUT SMANSA, setiap kelas diminta membuat stan. Panitia membebaskan tema dan isi stan tersebut akan menjual apa tergantung kesepakatan kelas. Nah, saat Bazar itu kami baru kelas X (Kelas 1 SMA.red) dan baru saja masuk ICG. Anda tahu, kami mendiskusikan Tema Bazar untuk kelas kami saja lebih dari seminggu loh.. Setiap kepala bersikukuh dengan pendapatnya dan merasa paling benar. Wah, kalau soal debat-debatan gini mah sy memilih diam daripada ribut. Hehe.. Tema bazar baru mendapat keputusan saat ayah Endi datang menengahi. Huufftt.. Nah, berdasarkan latar belakang itu akhirnya ayah, kepsek, guru-guru pengajar dan komite sekolah sepakat membuat acara liburan bagi kami, tapi judulnya Studi Lapang di Kampus IPB, Bogor. Studi lapang tersebut bertujuan untuk mencairkan hubungan interpersonal diantara kami (mengurangi individualisme.red).

Sy dulunya ingin ke SITH ITB. Itu mimpi sy. Meskipun sy fans berat biologi, sy tidak pernah ingin masuk ke kedokrteran. Kenapa? Karena sy takut dokter. Seriusan. Sy taruma dari kecil dan sy ga tegaan sama orang sakit, makanya sy ga mau jadi dokter. Hehe.. Nah saat studi lapangan ke IPB, itulah saat pertama sy ke Bogor. Kami diterima dengan ramah di rektorat IPB yang saat itu masih proses pembangunan. Kami pun disambut hangat oleh para alumni SMANSA yang kuliah di IPB. Apa kesan pertama sy? Sejuk.. Bogor sejuk.. =)

Kunjungan selanjutnya adalah ke lab bioteknologi, Fakutas Pertanian dan beberapa lab lainnya (sy lupa.red). Kami berkeliling ke beberapa lab bioteknologi di Fakultas Pertanian, yang selanjutnya sy tahu lab itu berada di Jurusan sy, Agronomi dan Hortikultura. Waahh, amazing.. Itu kesan pertama sy untuk Bioteknologi. Bagaimana tidak, segala pelajaran yang biasanya hanya sy baca di buku-buku Biologi tentang kemanjuan Bioteknologi, saat itu bisa sy lihat langsung di depan mata sy sendiri. Disana sy melihat alat-alat yang sebelumnya hanya sy lihat di gambar. Sy pun melihat bagaimana lucunya botol-botol kultur dengan tanaman mini di dalamnya hasil kuljar berjajar rapi disimpan di rak ruangan pendingin. Semua yang di lab juga menggunakan jas lab dan masker. Penjelasan penjaga lab menganai penelitian dan segala tentang lab bioteknologi membuat sy terpukau. Alat-alatnya canggih, penelitiannya hebat, dll.. Yap, saat itu hati bergetar, sepertinya sy jatuh cinta ke bioteknologi.

Seusai kunjungan lapangan, kami pulang. Sebelum kami pulang, kami shalat di Masjid Al-Huriyah yang megah. Sepanjang perjalanan pulang, fikiran sy tidak bisa terlepas dari lab bioteknologi itu. Sy masih ingat dengan jelas ucapan batin sy saat bus kami melewati pohon beringin besar (sekarang sy tahu, itu pohon beringin yang menuju perpustakaan LSI IPB):
"IPB, tunggu aku.. Aku akan kembali.."

Setibanya di Majalengka, kelas menjadi lebih hangat. ^^ Sy kemudian langsung searchhing di internet mengenai jurusan yang ada bioteknologinya di IPB. Akhirnya sy temukan, ternyata jurusan Agronomi dan Hortikultura. Selanjutnya, alhamdulillah sy lolos seleksi USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB), jalur masuk IPB yang tanpa tes masuk IPB maupun SPMB. Nah, kemudian resmilah sy menjadi mahasiswa Agronomi dan Hortikultura. Saat itu, sy kembali teringat mimpi sy ke SITH ITB. Well, masih ingin juga sebetulnya. Tapi ketika sy ingin mencoba ikut SPMB, ternyata SPMBnya berbarengan dengan daftar ulang ke IPB. Hmm, kalau begitu kondsisinya ya mau ga mau sy harus memilih salah satunya. Akhirnya sy mengikhlaskan SITH ITB tanpa sy coba sulit mudahnya masuk sana. Semuanya seperti sudah diatur oleh-Nya, seperti sebuh rantai panjang yang melabuhkan sy ke IPB. Potongan-potongan puzzle itu akhirnya selalu membentuk rantai. :)

Begitulah ceritanya sejarah pemilihan jurusan sy di IPB. Hehe..
Kalau sy ga ke lab bioteknologi IPB agaknya sy tidak akan memilih IPB dan tetap pada pilihan sy ke SITH ITB. Penelitian sy sekarang bukan bioteknologi memang (sudah sy ceritakan sebelumnya.red), tapi biarlah sy jalani untuk pengalaman kerja di lapang. Well, tapi sy tetap berharap masa depan sy akhirnya juga bersama bioteknologi... Amiin. Mohon doanya ya.. =)

Tahun 2011, Time to Change..
tahun ini insya Allah sy diwisuda menjadi Sarjana Pertanian.
Mohon doanya (lagi)..
^_^

No Response to "Bioteknologi dan Sejarah Pemilihan Jurusan"

Post a Comment