Pertanyaan renungan

Darimana kita berasal?
Kemanakah kita akan kembali?
Siapa yang memberikan orangtua, teman, dan sahabat-sahabat yang baik untuk senantiasa saling menjaga dalam sebuah lingkaran dien?
Siapa yang memberikan rejeki?
Siapa yang selalu memberikan cahaya untuk setiap kegelapan?
Siapa yang memberikan tangan dan kaki?
Siapa yang memberikan indra penciuman, pendengaran, pengecap, perasa?
Siapa yang membuat peredaran darah tertutup tetap mengalir lancar sampai venula dan arteriola terkecil?
Siapa yang menyediakan oksigen gratis untuk sebuah megakehidupan?
Siapa yang membuat segala sistem biokimia dalam tubuh kita tetap berjalan lancar?
Siapa yang membuat planet hijau biru ini?
Siapa yang membuat angkasa raya?
Siapa yang membuat segala sistem di jagad raya barjalan dalam kesetimbangan normal?
Siapa yang membuat suksesi, alur, lalu klimaks bagi setiap perjalanan?



Siapa yang menakdirkan setiap pertemuan dan perpisahan?
Apakah ada sebuah kebetulan?
Apakah bisa segala sesuatu terjadi begitu saja, tanpa rencana-Nya?
Apakah ada alur yang terlaksana jika DIA tidak berkehandak?
Apakah setiap titik peristiwa hanyalah kumpulan titik-titik tanpa arti?
Ayo jawab..
Hmm, tidak pernah ada setitik pun rencana-Nya yang berjalan tanpa makna lalu menguap begitu saja. Tidak akan pernah ada kesia-siaan!

Siapa yang memberikan hati?
Siapa yang menyusupkan rasa kasih sayang untuk sesamanya pada sebongkah hati?
Siapa yang meneteskan cinta?
Maka sebenarnya, siapakah pemilik dari segala pemilik?
Maka sebenarnya, siapakah pemilik hati?
Maka sebenarnya, siapakah pemilik cinta dan kasih sayang hakiki?
Lalu sebenarnya, pada siapa cinta dan kasih sayang itu seharusnya ditujukan paling utama?

Siapakah jawabannya? Ya. Allah, Azza Wajalla..
Rabb, semesta alam..
Itulah satu jawaban, dan hanya satu-satunya jawaban dari semua pertanyaan renungan di atas.
Maka, mari kembali meluruskan hati, meluruskan niat.. DIA-lah yang paling berhak dicintai. DIA-lah yang paling berhak mendapatkan posisi tertinggi dari setiap ingatan dan lekatan.

Sunguh jika semua lautan dijadikan tinta dan ranting tumbuhan dijadikan penanya, tidak akan pernah cukup menuliskan segala pemberian-Nya.
Bertanyalah pada fikiranmu, untuk sebuah pertanyaan 'benar atau salah?'
Jangan bertanya pada hatimu, karena kadang hati bisa disinggahi setan dengan segala rayuan nistanya..

Rabb, aku berlindung pada-Mu dari segala kelemahan hati yang menghujam..
Rabb, sematkan sabar, syukur, ikhlas, dan taubat agar senantiasa terpupuk disini, di dalam hati ini.
Amiin.

No Response to "Pertanyaan renungan"

Post a Comment