Mpuss Ucul

Kali ini sy ingin bercerita tantang satu hewan yang ucul sekali. Dia adalah si mpuss meong-meong.. Uculnyaaa..^^

Sy ga pernah punya kucing, tapi suka seneng aja liat kucing, apalagi semenjak di IPB dimana kucing-kucing liar banyak yang berkeliaran dan beranak pinak di sekitar kos-kosan mahasiswa, termasuk kos-kosan sy. Sy pernah tiga kali pindah kosan (selain di asrama TPB pada tingkat pertama), yaitu:
1. Tingkat dua di Bisma 1, Bateng
2. Tingkat tiga di Sunda Karya, Bateng
3. Tingkat empat (sekarang.red) di Citra Islami, Balio
Sebetulnya sy sudah merasa sangat nyaman di Sunda Karya, sy seperti mempunyai keluarga disana. Tapi apa daya, yang empunya rumah mau ngebuat kosan kami jadi toko. Maklumlah posisinya sangat strategis, dekat sekali ke kampus dan tepat di pinggir jalan. Akhirnya ya sy dan penghuni Sunda Karya harus rela saling memisahkan diri. Alhamdulillah kosan sy yang sekarang juga oke kok, tapi jaraknya yang agak jauh dari kampus membuat sy lebih cepat berangkat kuliah supaya tidak telat. Latihan disiplin. :)

Nah dari ketiga kosan sy itu, selalu saja ada mpuss yang ikut tinggal, alias jadi penghuni kosan juga. Kucingnya sampai beranak pinak lho.. Di kosan Bisma dan Sunda Karya, si mpuss bereproduksi dengan cepat, ujug-ujug anaknya udah banyak aja. Si mpuss kalo lagi kawin sama pasangannya pasti berisik sekali, mereka menunjukkan perilaku agonistik. Aneh yak? Hoho.. Allahuakbar, DIA selalu menciptakan segalanya dengan sempurna. Sy suka foto-foto mpussnya. Memang mpuss desa siy, tapi aslinya mereka fotogenik juga kalo difoto. Foto yang paling sy suka ketika ibunya lagi menyusui anak-anaknya yang masi pada kecil sambil bobo. Mereka semua bulunya belang orange, kompakan, dan bikin makin ucul. =) Apalagi ketika di Sunda Karya, kami menyiapkan kadus besar untuk si mpuss bersalin. Hehe.. Bayi mpussnya yang masih merah, kecil, ucul sekalii.. Tapi karena kucing cepat bereproduksi, jadinya kami harus rela memisahkan beberapa anak dengan ibunya (maksudnya membuang anaknya.red), kalau ga gitu ya natar kosan kami jadi kosan mpuss. Hoho.. Aslinya sy ga tega kalo harus ikut jadi mafia yang membuang anak kucing. Sy malah sempet larang mba kosan dan anak kosan Sunkar untuk membuangnya, tapi ya apa daya.. Akhirnya sy harus tega melihat mereka dibuang dan ibunya meong-meong ga berhenti nyari anaknya. Meuni nelangsa ngedengernya teh.. Si ibunya meringkuk saja setelah itu, kaya kehilangan gairah hidup. Ya iyalah, dipisahkan dari anak kandungnya siapapun tidak akan mau. Huhu, maafkan ya mpuss.. Makanya kalo mau lahiran, jangan sering-sering dan jangan terlalu banyak mpuss yang dilahirin. Hehe..

Ketika di PIMNAS Unibraw Malang juga sy main sama si Brutus terus, mpuss peranakan angora milik kak Reza yang dibawa buat jadi foto model pakaian mpuss produksi anak kedokteran hewan IPB. Si Brutus yang gemuk dan bulunya bagus itu bergaya di catwalk berdua dengan kelincinya Shoni yang gembul. Pokoknya sy ngefans deh sama hewan berbulu yang satu itu. Ucul si meong-meong.. Tulisan ini terinspirasi ketika sy menemukan dua kejadian baru-baru ini. Pertama, saat training E-Camp di Cibubur kemarin. Ketika kami berenam (sy dan temen sekamar.red) ditemani fotografer dadakan, berfoto-foto ria di samping penginapan yang menghadap ke sungai. Terus sy liat ada mpuss yang lagi garuk-garuk wajahnya pake kaki, gayanya ucul banget. Sy sontak minta tolong temen sy yang fotografer dadakan untuk buru-buru fotoin mpussnya yang lagi bergaya itu. Aslinya, si mpus jauh lebih fotogenik difoto daripada sy, sy mah kaku kalau di foto, malu sih kalo banyak gaya. :) Sang fotografer nurut aja, meskipun sy yakin, dia dan anak-anak kamer sy keheranan malihat sikap sy yang minta cepet-cepet fotoin tu kucing. Ahaha.. ^^

Kejadian kedua pas kemarin, sy baru pulang kuliah berdua dengan Shofi sahabat sy. Sy liat mpuss yang lagi bobo di depan warung nasi pinggir jalan. Gaya bobonya lucu banget, dan terlihat sangat pulas. Giginya keliatan dong.. Mpuss yang  famili felidae, satu famili dengan harimau, singa, dan cheetah, pemakan daging atau yang biasa disebut dengan Carnovora itu, giginya tajam sekali. Tapi lucunya, sy lihat ada gigi patah dari mpuss yang lagi bobo itu. Hoho.. Sayangnya ga sy foto, malu ah, banyak orang di warnas, ntar sy dikira orang aneh. Ohoho..

Sekian cerita tentang Si Mpuss Ucul
Terima kasih.

^_^

*Bahasa yang digunakan oleh kucing Indonesia untuk berkomunikasi sesamanya, beda atau sama dengan bahasanya kucing bule? Ahaha..

NB:
Oh ya, hati-hati dengan penyakit Taxoplasma yang disebabkan oleh kucing. Sangat berbahaya, dan bisa terbawa sampai ke anak kita jika sudah tertular. Efeknya menyebabkan selalu keguguran ketika hamil. Kalaupun berhasil melahirkan, anaknya pasti ada kelainan. Naudzubillah.. Makanya, walaupun senang sama mpuss ucul, sy mikir dua kali untuk memelihara mpuss di rumah.

No Response to "Mpuss Ucul"

Post a Comment