Surga dan Neraka

"Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi..." (HR. Muslim)


"Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas, dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan..." (HR. Ibnu Khuzaimah)

"Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar. Tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah melaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala usrusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar.” (QS Al-Qadar : 1-5)


"Barang siapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)"

Aisyah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,” Barangsiapa menghidupkan malam Lailatul Qadar, lalu melaksanakan shalat dua rakaat dan memohon ampunan Allah, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan memberikan rahmat-Nya; malaikat Jibrilpun akan membelai dengan sayapnya. Barangsiapa yang dibelai sayap malaikat Jibril, ia akan masuk surga.”


Hadist-hadist dan ayat di atas  menggambarkan begitu megahnya keutamaan malam Lailatul Qadar, yaitu satu malam yang Allah sebut ”lebih baik daripada seribu bulan” dan terdapat pada bulan ramadhan.

Mari kita renungkan.

Kewajiban manusia di muka bumi ini adalah beribadah. Bukan hanya manusia, jin pun diperintahkan demikian. Hal tersebut tercermin dari ayat-Nya QS Adz Dzariat: 56-58.
“Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali beribadah (mengesakan ibadahnya) kepada-Ku, Aku tidak mengendaki rizki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak mengendaki supaya mereka memberi makan pada-Ku, Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan Lagi Maha Sangat Kuat." 

Kesimpulan 1. Memang benar manusia dan jin diciptakan di dunia ini untuk beribadah


Lalu, seperti apa imbalannya untuk yang beribadah? Seperti yang kita ketahui bersama, surga adalah sebaik-baiknya tempat sebagai balasan dari amal baik yang kita kerjakan selama di dunia. Berikut ini beberapa firman-Nya.
"Dan diserukan kepada mereka: “Itulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.” (QS Al A’raf: 43)

"Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka." (QS Al Ahqaf : 16)


"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni surga mereka kekal di dalamnya." (QS Hud: 23)

Nah, itulah janji-Nya yang nyata bagi hamba-Nya yang beramal shaleh. Lalu, bagaimana dengan yang ingkar terhadap titah-Nya?  Neraka, adalah seburuk-buruknya tempak kembali. Mari kita simak lagi firman-Nya.
"Dan orang-orang yang ingkar dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (QS 2: 39)

"Sebelum (al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqan. Sesungguhnya orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah, bagi mereka azab yang berat. Dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai pembalasan (siksa).
" (QS 3:4)

"Sesungguhnya orang-orang yang kufur ingkar kepada ayat-ayat keterangan Kami, Kami akan membakar mereka dalam api neraka. Tiap-tiap kali kulit mereka masak hangus, Kami gantikan untuk mereka kulit yang lain supaya mereka dapat merasa azab sengsara itu. Dan (ingalah) sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksan”. (QS 4: 56)


Kesimpulan 2: Surga dijanjikan sebagai balasan untuk orang yang beramal shaleh dan neraka sebaliknya.


Renungan...
Jika tidak ada surga dan neraka, lalu apakah tetap ada ibadah? Bagaimana dengan malam LQ yang kita kupas di awal? Tentunya mereka berlomba-lomba untuk mendapatkannya karena ingin surga-Nya. Lalu, apakah yang seperti itu dikatakan beribadah kepada Allah semata? Bukan, teman..
Kesimpulan 3: Itulah paradigma yang berkembang dewasa ini, beribadah karena ingin dan ingin surga-Nya serta takut neraka-Nya. 


Mari luruskan niat dari sekarang dan perbaiki paradigma yang berkembang dewasa ini.
Ibadah itu harus hanya untuk-Nya, bukan mengharap imbalan-Nya. Jika kita mengharap imbalan-Nya, tidakkkah kita seperti anak kecil yang setelah disuuh oleh orang tua mereka lantas mereka meminta upah? 


Seperti lagu Chrisye yang menginspirasi berikut ini.

Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada
Apakah kita semua
Benar-benar tulus
Menyembah pada-Nya
Atau mungkin kita hanya
Takut pada neraka
Dan inginkan surga

Reff:
Jika surga dan neraka tak pernah ada
Masihkan kau bersujud kepada-Nya
Jika surga dan neraka tak pernah ada
Masihkah kau menyebut nama-Nya
 

Bisakah kita semua
Benar-benar sujud sepenuh hati
Kar`na sungguh memang Dia
Memang pantas disembah
Memang pantas dipuja


^_^




No Response to "Surga dan Neraka"

Post a Comment