ABK

Pertanyaan pertama yang terlintas di benak anda pastilah, apa itu ABK? ABK merupakan singkatan dari Anak dengan Kebutuhan Khusus. ABK terdiri dari Beberapa jenis:
1. Attention Deficit Hyperactif Disorder (ADHD)
2. Retardation Mental (RM)
3. Sindrom down
4. Cerebral Palsy
5. Hydrocephalus
6. Microcephalus
7. Autism
8. dll
*Sy tidak akan memberikan definisi atau penjelasan, terlalu panjang ditulis.

Sebelumnya sy telah membuat catatan yang berjudul Daffa, seorang anak usia 8 tahun (6 tahun lalu) yang menurut dokter menderita autis. Daffa, anak yang sangat sy sayangi. Hampir sepanjang waktu luang saat sy SMA pasti sy habiskan bersamanya. Untuk lebih jelasnya silakan dibaca catatan sy: http://diary-dinicanidria.blogspot.com/2010/08/daffa.html.

Ketertarikan sy terhadap anak-anak, membuat sy pun sangat tertarik pada dunia autis anak. sy banyak membaca buku-buku fiksi maupun non fiksi tentang autis. Sy ingin tahun lebih banyak tentang autis, sy ingin lebih paham dunia Daffa dan ingin masuk ke dunianya. Selama tiga tahun dan sampai seminggu yang lalu, sy benar-benar mengira bahwa Daffa mengidap autis. Autis yang sangat ditakuti ibu dimanapun karena mengira tidak bisa disembuhkan (itu efek dari buku yang sy baca). Ternyata banyak sekali tipe 'cacat otak' selain autis, seperti yang sy sebutkan di atas. Barulah sy tahu bahwa Daffa tidak autis, tapi mengidap Cerebral Palsy tipe Lunglai. Autis berbeda dengan Cerebral Palsy. Seorang anak autis tidak bisa berkonsentrasi lebih dari dua detik pada satu benda yang dengan susah payah kita alihkan perhatiannya pada benda tersebut, tapi bisa berkonsentrasi berhari-hari pada hal yang dia sukai. Misalnya, anak autis kuat menangis berhari-hari, kuat memandangi seekor cicak berhari hari, atau mengulangi kata-kata yang sama hingga berhari-hari, dll. Autis juga berbeda dengan Attention Deficit Hyperactif Disorder (ADHD), Retardation Mental (RM), Sindrom down yang gejalanya mirip tapi tak sama ternyata.

Daffa belum bisa berjalan dan berbicara saat usianya 8 tahun tersebut, saat terakhir kali sy bertemu dengnnya. Kakinya menciut, kecil dan telapaknya menghadap terbalik dari yang seharusnya. Jika diajari berjalan, dia tidak pernah bisa menapakkan seluruh kakinya ke lantai dan hanya jari-jarinya saja yang bisa menapak. Tubuhnya ringkih. Daffa suka sekali nonton film kartun yang mungkin tidak bisa dilakukan anak autis yang hakikatnya sulit berkonsentrasi. Tapi Daffa bisa tertawa dan benar-benar tertawa jika dia liat film kartun atau iklan-iklan yang dia suka. Dalam hati sy bersyukur Daffa tidak autis. Tapi juga sedih karena agaknya pengobatan untuk kakinya terlambat. Sy baru bertemu dengan seorang psikolog dan terapis untuk ABK ini. Seandainya saja sy bisa lebih cepat bertemu dengan terapis tersebut empat tahun sebelumnya, sy akan sangat bahagia melihat perkembangan signifikan Daffa yang belajar berjalan. Sekarang, dimana keberadaan Aa Daffa saja sy tidak tahu. Hufh..

Hal yang membuat sy terkejut adalah autis bisa disembuhkan, Cerebral Palsy atau tipe-tipe ABK yang lainnya juga bisa diajari seperti anak normal. Banyak anak ABK yang awalnya tidak bisa berjalan dan berbicara jadi bisa berjalan dan berbicara. Seoranga anak autis yang 5 tahun diterapi akhirnya sudah seperti anak normal sekarang. Usianya sudah 18 tahun dan sekarang dia malah bisa bawa motor dan hapal arah jalan. Untuk kasus ABK ini, memang diperlukan ibu-ibu yang tangguh. Ibu-ibu yang jadi super mom bagi buah hatinya dan sabar melatih dia bertahun-tahun demi harapan menjadi anak normal. Untuk ibu-ibu di seluruh dunia yang mempunyai ABK, sabar dan semangatttt. Anak-anak adalah segalanya. ABK adalah karunia yang luar biasa jika kita memperlakukannya juga dengan penuh kasih sayang. ABK bisa menjadi anak-anak yang benar-benar supeior jenius loh... ^_^

Allah, sy tidak bisa bohong kalau sy sangat amat sangat merindukannya, Daffa kecil sy... Dimana dia sekarang... Tolong pertemukan sy dengannya... Semoga dia baik-baik saja dimanapun dia berada. Amiinn.

*Trims buat mba novi untuk penjelasnnya... =)

No Response to "ABK"

Post a Comment