Memilih Pasangan Hidup

Kriteria Memilih Pasangan Hidup

1. Pilihlah seorang laki-laki yang berbakti pada ibunya serta menjaga saudara perempuannya. Itulah laki-laki yang tahu arti penting seorang wanita, memahami makna respect to a woman

2. Pilihlah yang dengannya hatimu tergelitik untuk semakin mendekatkan diri pada Allah. Yang dengannya rasa cintamu untuk Rasul semakin kau asah. Yang dengannya buku-buku agama memenuhi perpustakaan kecil milikmu. Yang dengannya, kau yakin dia bersaksi atas nama Allah sehingga dia selalu bisa mengevaluasi dirinya lebih baik karena kesadarannya bahwa dia seorang hamba Allah. Dengan begitu, dirimu akan tetap terjaga

3. Pilihlah seseorang yang dapat menjadi ayah panutan untuk anak-anakmu kelak. Yang kualitas pribadinya kau inginkan dalam karakter putramu kelak

4. Pilihlah seseorang yang bisa menjadi sahabatmu saat segala ‘api cinta’ memanas dan mulai berubah mendewasa

5. Pilihlah seseorang yang akan selalu menjadi orang pertama yang ingin kau berikan update keseharianmu

6. Pilihlah seseorang yang ikut memikirkan masa depan mimpimu, membangun dan mewujudkan mimpi bersama, tidak hanya fokus mengejar mimpinya. Dan pilihlah seseorang yang dengannya hatimu merasa nyaman, dan denganmu hatinya merasa nyaman...

7. Pilihlah seseorang yang memahami batas-batas agama agar dapat menegurmu atas alasan itu

8. Pilihlah seseorang yang mau melanjutkan hidupnya bersamamu, mau tua bersamamu, dan mau melewati segala cobaan dengan tetap ada dirimu di sampingnya

*****

Hmm.. terkadang kita bertanya pada diri kita sendiri, mngapa sulit sekali hati ini terbuka untuk seseorang begitu serius menginginkan kita, namun begitu mudah terbuka untuk seseorang yang baru saja hadir dalam kehidupan kita, mungkin yang belum lama kita kenal atau bahkan belum pernah kita temui. Iya bukan? Ada yang tahu mengapa? Jawabannya karena adanya chemistry... Ada tahu bukan yang disebut dengan senyawa feromon? Ya, silakan cari literaturnya karena tidak akan sy bahas disini. Senyawa itulah yang konon membuat ketertarikan antar lawan jenis.

Sesungguhnya seorang wanita tidak mencari seoarang laki-laki yang hebat atau bahkan yang mendekati sempurna. Kebanyakan wanita justru lebih memilih seoarang pria yang biasa saja, namun yang dengannya hati kita merasa nyaman dan aman (sy fikir laki-laki juga demikian.red). Sy pribadi, akan lebih menghargai dan memilih seseorang yang berusaha menjadikan dirinya lebih baik dan lebih baik lagi daripada seseorang yang telah merasa dirinya sudah sangat baik dan layak mendapat wanita manapun. Tidak apa jika saat ini dia belum hebat, karena sy akan membuatnya hebat saat kami menghimpun kekuatan bersama. Tidak apa jika saat ini dia masih seoarang laki-laki yang biasa saja, karena sy ingin menjadikannya sosok yang luar biasa ketika sy mendampinginya Bagi sy jodoh itu seperti sandal. Sandal itu tidak semuanya kanan dan tidak semuanya kiri, tapi jika salah satunya kanan maka yang lainnya kiri. Begitulah jodoh, satu sama lain saling melengkapi dan menutupi kekurangan. Jikapun memiliki kekurangan yang sama, maka akan saling memahami dan mengerti satu sama lain. Sesungguhnya banyak sekali laki-laki yang pintar, namun sedikit laki-laki yang ‘mengerti’. Bagi sy, jauh lebih berharga laki-laki yang ‘mengerti’ daripada laki-laki yang hanya sekedar pintar.

Sy memang ingin menikah, namun ketika sy mengukur diri, sepertinya sy belum siap menikah. Mimpi terbesar sy di dunia, bukan menjadi seorang wanita karir yang hebat, mimpi sy adalah menjadi istri dan ibu yang hebat untuk suami dan anak-anak kami kelak. Berlatarbelakang itulah, tentunya sy memiliki parameter-parameter sendiri saat sy bisa mendefinisikan diri sudah mencapai tahapan mimpi itu atau belum. Sy akan terus mengupgrade diri sy agar sy merasa diri sy layak dan telah siap menikah. Sy hanya bersyukur saat beberapa kejadian menyesakkan telah runut terjadi dalam hidup sy, itulah tandanya Allah masih mengijinkan sy untuk belajar lebih baik lagi. Sekarang sy ingin melanjutkan mimpi sy yang lain, membahagiakan sepasang bidadari sy yang membesarkan sy dari kecil sebelum Allah melabuhkan sy pada mimpi terindah sy yang satu itu. Sy baru mengijinkan diri memikirkan mimpi itu saat memasuki tahun 2013 atau setidaknya saat mimpi masa depanku untuk melanjutkan studi S2 di Jerman sudah mulai benderang.

Saat ini, biarkan sy menguprgrade diri, biarkan kehidupan mendidik sy, agar sy layak berdampingan dengan sosok yang sy sebutkan kriterianya di atas. Wallahualambishawab. Aamiin.

NB, untuk para kaum adam:
Sekedar saran, bagi kaun adam, jangan sampai anda kelak menyesal telah kehilangan seseorang yang anda inginkan mendampingi hidup anda hanya karena anda terlalu idealis dengan pemikiran kalau menikah harus memiliki segala kemapanan dulu barulah bisa menikah. Pemikiran yang seperti itu tidak salah, namun bersiap-siap saja jika dengan pemikiran idealis seperti itu, anda harus merelakan kehilangan sosok pendamping yang anda inginkan jika ada pria lain yang datang mengajaknya menikah lebih dulu daripada anda. Berasama membangun peradaban dan kelayakan hidup nantinya, dengan saling menguatkan dan memahami satu sama lain, sy rasa akan jauh lebih indah dan berseni jika dibandingkan jika anda memilih menikah saat anda sudah sangat amat mapan. Sesungguhnya bukan kesiapan materi yang paling diutamakan, namun kesiapan mental. Begitulah jika kita berfikir menggunakan otak kanan dan berlandaskan sunah Rasul. Menikah itu menjaga diri dari perbuatan yang munkar.. ^_^

No Response to "Memilih Pasangan Hidup"

Post a Comment