Rasa

Sebuah rasa yang Allah anugerahkan menelusup ke dalam hati manusia, lalu hanya dirinyalah yang bisa membawa dan mengarahkan ke arah mana seharusnya rasa itu dibawa. Ada dua kemungkinan, rasa itu bisa membawa ke arah kebaikan atau malah menjerumuskan?

Seorang teman pernah berkomentar seperti ini:
"Bukannya kita milih-milih atau kebanyakan kriteria, tapi kalo soal chemistry, itu hal yang susah dijelaskan dengan kriteria dan syarat."

Yup, benar sekali. Kadang sy merasa begitu pemilih, hingga sy bertanya kepada diri sy sendiri, memangnya siapa sy hingga sy begitu pemilih? Ah, bukan siapa-siapa. Benar-benar bukan siapa-siapa. Sy hanya manusia biasa dengan kekurangan dan kelebihannya, sama seperti yang lainnya. Tapi memang jika berbicara soal chemistry, itu adalah sesuatu yang abstrak dan sulit dimengerti. Aslinya, sy orang yang sangaatt sulit sekali jatuh cinta. Hehe.. Tapi sekalinya jatuh cinta, hmm.. begitulah.. :P Hati itu dibalik jari jemari Ar-Rahman Allah, maka dengan mudah DIA bolak-balikkan. Sebelum ada akad nikah, jalan terbaik adalah dengan menggunakan bahasa diam, bahasa yang hanya diri kita dan Allah yang mengerti.

***
Individu adalah organisasi terkecil. Sy sebagai sebuah organisasi terkecil yang tentunya wajib berhubungan interpersonal secara horizontal dan hubungan vertikal dengan Sang Maha Pengasih, terkadang membuat sy terseok. Peran ini, setiap alur ini, suksesi ini, dan semua ini bak rasa campur aduk yang membuncah di kedalaman hati. Berdasarkan pemahaman bahwa segalanya berpasangan, maka sy pun mengerti saat alur ini sedang mengalami arus yang sulit, karena kelak pasti akan ada arus yang mudah dilalui. Ya, semua berpasangan. Nikmati saja setiap getir suka dan dukanya. Nikmati malam dengan pekatnya, jangan terburu-buru ingin cepat benderang siang karena siang pasti akan datang suatu saat nanti. Pasti.

Saat ini, sy hanya berusaha agar diri sy tidak menjadi beban bagi orang lain terutama orang-orang terdekat sy. Sebaliknya, sy ingin memberi dan memberi lebih banyak untuk mereka, orang-orang tersayang. Rasanya, setiap senyum mereka meneteskan kebahagiaan yang meruah bagi sy. Sedihnya mereka, pastinya juga menjadi sedihnya sy. Kadang sy merasa jalan ini begitu sulit hingga sy perlu merangkak bahkan terjatuh berkali-kali. Gagal itu biasa, tapi yang dilihat bukan berapa kali kita gagal tapi berapa kali kita bangkit setelah kita gagal. Masih ingat cerita Nabi Musa AS yang sedang dikejar oleh tentara Fir'aun lalu menemui jalan buntu dipinggair lautan? Allah membisiskinya untuk ke arah laut, padahal Nabi Musa AS tahu betul laut itu jalan buntu. Berkat kepercayaannya pada-Nya, Nabi Musa AS mengikiti titah-Nya dengan membelah lautan dengan tongkatnya. Sesuatu yang tidak mungkin pun terjadi, lautan itu terbelah oleh tongkat Nabi Musa AS dan beliau dengan pasukannya yang percaya pada-Nya selamat menyebrangi sungai. Tentara Fir'aun yang mengejarnya lantas tenggelam oleh air laut yang segera menutup kembali setelah pasukan Nabi Musa AS lewat. Apa hikmahnya? Orang yang membaca akan memahami bahwa saat mengira mengalami jalan buntu dalam menghadapi permasalahan, justru penyelesaian dari masalah itu sudah di depan mata. Kuncinya hanya percaya pada-Nya saja, yakin bahwa ketika DIA menciptakan kesulitan maka DIApun pasti menciptakan jalan keluarnya. Seperti kata orang bijak: Rabb, hamba tidak meminta ujian dan beban ini dikurangi, hanya memohon agar bahu ini semakin dikuatkan untuk memikulnya. Amiin.

Hm, tidak pernah ujian-Nya yang diberikan kepada setiap individu melebihi kemampuan hamba-Nya. Ya, saat ini sy merasakan segalanya ini begitu menyesakkan. Tapi mari kita nikmati rasa menyesakkan ini.. Nikmati alur ini, karena jika direnungi ternayta nikmat-Nya jauh lebih meruah dibanding setitik ujian-Nya. Sy tidak memungkiri bahwa terkadang sy merindukannya, merindukan dia yang Allah pilihkan untuk sy. Entah siapa.. Sy takut salah membaca jika mengenai hal ini. Terlalu menyesakkan jika salah membaca. Sy tidak berani meraba-raba. Sy hanya akan mendoakannya agar Allah selalu memberikan penjagaan terbaik untuknya dimana pun dia berada. Jikapun dia sedang mengalami kesulitan, maka ya Allah tolong bantu dia menemukan jalan keluar dari masalahnya. Jika dia sedang diberi kesenangan, juga tolong bantu dia untuk menyadari bahwa itu juga ujian-Mu untuk menguji keteguhan hatinya. Bantu dia memperbaiki dirinya, bukan untuk-Mu juga bukan untukku, tapi untuk kebaikan dirinya sendiri. Like a mirror, aku hanya berusaha memperbaiki diriku untuk menyambutnya, maka aku yakin dia disana pun sedang memperbaiki dirinya. Aku disini, hanya mampu berdoa untuknya semoga dia selalu dalam penjagaan terbaik-Mu..

Semangattt.
Bismillah..
^_^

No Response to "Rasa"

Post a Comment