Keluarga baru

Dalam sebuah rumah yang penuh kehangatan...

Dahulu sy bermimpi mempunyai keluarga di Bogor, tempat sy singgah saat sy merindukan rumah sy..
Dahulu sy bermimpi  mempunyai keluarga di Bogor, tempat sy menyandarkan rindu yang ingin sy sandarkan pada keluarga di rumah..
Dahulu sy bermimpi mempunyai keluarga di Bogor, tempat sy mendapat kehangatan ketika penat menyergap..
Dahulu sy bermimpi mempunyai keluarga di Bogor, tempat sy menguraikan segala kisah dan membagi segala kasih..
Dahulu sy bermimpi mempunyai keluarga di Bogor, dan sekarang mimpi itu telah terwujud..
Alhamdulillah..

Keterikatan psikologis antara sy dan pemilik rumah tempat sy kos selama KKP semester lalu, ternyata berlanjut hingga kini. Sy sekarang mempunyai seorang ibu dan ayah di Bogor yang menyayangi sy seperti anaknya sendiri. Sy sekarang mempunyai empat adik perempuan yang bisa sy sayangi dan menyayangi sy. Sy sekarang mempunyai sebuah keluarga di Bogor yang selalu merindukan dan meminta sy pulang ke rumahnya. Rumahnya? Ibu bilang, itu rumah sy juga. ^_^

Ada kicauan bahagia saat sy datang ke rumah ini (Kalisuren, Bogor). Ada senyum hangat menyambut saat sy tiba di pintu rumah. Ada secangkir susu, teh panas, dan roti bakar buatan ibu yang menyambut saat sy datang. Ada raut senang saat sy membawakan buah tangan yang tidak seberapa. Ada setumpuk masakan yang telah ibu persiapakan untuk menjamu kedatangan sy. Ada untaian rindu yang selalu bertasbih saat sy tidak pulang kesini. Ada bujukan mesra untuk tinggal lebih lama disini melewti akhir pekan libur kuliah. Dan ada haru yang membiru ketika tiba saatnya sy harus beranjak kembali pulang ke kampus, Darmaga, Bogor.

Ada cerita kisah kasih dari ibu dan adik-adik yang menumpuk untuk sy dengarkan, pun dengan sy yang ruah berceloteh kisah pada ibu. Ada adik-adik (Lingga dan Lisa) menanti sy berceracau dongeng pengantar tidur dan belaian lembut yang mengantarnya terlelap. Ada adik-adik yang semangat belajar saat sy menemani belajar. Ada adik-adik yang berebut ingin pergi bersama saat sy meminta hanya seorang saja yang menemani sy pergi.

Ada kebersamaan saat berkeliling di Pasar bersama ibu, dan bahagianya saat ibu berkata pada seluruh dunia yang bertanya siapa gerangan yang melingkarkan tangannya pada ibu,"Ini anak pertama sy." Ada menu pilihan masak yang bebas manapun sy pilih. Ada ceria saat masak bersama adik-adik di dapur, pun ceria saat berdua masak dengan ibu di dapur. Ada seuntai terimaksaih ibu saat sy membuat masakan ekstra cepat bisteak daging sapi saat idul kurban untuk adik-adik yang kelaparan dan menolak masakan daging domba buatan Bapak. Ada Bapak yang selalu makan dengan lahap dan berujar,"Yaah, besok dini pulang, natar ga ada yang masakin lagi."  Ada kehangatan makan malam bersama. Ada khusyu dan syahdu merayap saat kami shalat magrib berjamaah di mushala rumah.

Subhanallah..
Setiap detail kehangatan yang sy rasakan di rumah Majalengka__yang membuat sy dendam merindu__kini bisa sy rasakan di keluarga baru ini, sebuah keluarga hangat di Kalisuren-Bogor.

Tadi malam saat riuh rendah benceloteh ria, ibu membawakan sy sesuatu yang tidak pernah sy duga sebelumnya. Sebuah perhiasan cantik yang indah melingkar di pergelangan tangan, ibu berikan untuk sy. Saat sy berusaha menolaknya, ibu mengingatkan bahwa sy anaknya maka wajar seorang ibu memberi segala apapun untuk anaknya. Akhirnya sy terdiam, gemuruh haru menyeruak tanpa kata saat ibu memasangkannya di pergelangan tangan kiri sy. Selain terimakasih, apalagi yang bisa sy ucapkan? Sy tersenyum, dengan senyum terindah yang ingin sy sampaikan untuk sesorang berhati mulia yang dihatinya telah menuliskan nama sy sebagai anaknya. Terimaksih ibu, untuk semuanya..

Setiap pesan akan selalu sampai ke tujuannya apabila disampaikan dengan sejumput ketulusan, kasih sayang, dan keikhlasan..
Uhibbukum fillah..


Jika doa yang terbesit di dalam hati saja dikabulkan-Nya, apalagi dengan doa yang dipanjatkan terus-menerus dengan penuh pengharapan pada-Nya? DIA hanya meminta kita bersabar serta membuat kita 'layak' terlebih dahulu untuk mendapatkan setiap doa yang dipanjatkan.. Jika pun tidak dikabulkan, tenang saja, DIA pasti sudah menyiapakan pengganti yang lebih baik dari pengharapan kita. DIA Maha Tahu segala yang telah, sedang dan akan terjadi. DIA lah pembuat script yang sempurna..

Kuncinya adalah sabar, syukur, ikhlas, taubat. Got it? =)

Wallahualambishawab.
Innalahama'ana..

05 Desember 2010
Kalisuren, Bogor

No Response to "Keluarga baru"

Post a Comment