Kemarin HP sy hilang. Sy nyadarnya ketika akan ngecharge HP di kosan, HP yg sy taruh di saku ga ada. Hoho.. Mungkin ketinggalan di tempat perhitungan suara, tapi ternyata ga ada juga setelah dicari disana. Ya sudahlah, berarti sy harus menikmati kesendirian tanpa HP dulu. Ada beberapa evaluasi dan renungan atas kejadian ini. Bacalah, bacalah mengapa terjadi seperti ini dan seperti itu.. Bacalah, bacalah apa maksudnya terjadi ini dan terjadi itu. Bacalah, bacalah apa rantai selanjutnya yang akan Allah sambungkan. Bacalah...
Beberapa kemungkinan hasil telaah sy, misalnya:
1. Mungkin sodaqah sy kurang. Bulan ini mungkin sy kurang memberi pada yang hak. Hemm..
2. Mungkin ini cara Allah mengurangi ketergantungan sy ke HP. Hoho..
3. Mungkin ini cara Allah memberikan HP baru yang jauh lebih bagus. Asal sabar.. Hehe..
Foto-foto disana yang paling membuat sy kehilangan sebetulnya. Itu jejak rekaman kehidupan sy selama dua tahun setengah. Apalagi banyak foto-foto mama dan papa. Hem.sudahlah, sy ikhlas. ^^
Saat sy menyadri HP sy ilang, bukannya merasa kehilangan yg menggerogoti sy, tapi keingetan orangtua sy sy yakinnya mereka pasti menghubungi sy dan HP sy ga aktif. Sy yakin orangtua sy bakal khawatir yang berlebihan.. =)
Berbicara masalah kehilangan, ayo kita diskusikan..
Banyak orang yang pastinya akan sangat sedih jika merasa kehilangan. Wajar kok, manusiawi. Sy pernah merasa kehilangan yang teramat sangat dulu, setahun yang lalu. Itu membuat sy drop, dan itulah kesalahan terbesar sy. Tapi dari sanalah sy belajar untuk bagkit, dan mengeraskan (menguatkan.red) diri sendiri sebelum takdir mengeraskan diri. Hingga sy merasa lebih baik dari sebelumnya, lebih tegar dari sebelumnya, dll. Itulah makna kehilangan yang akan mengajari kita hidup.
Allah memberikan kita banyak amanah di bumi ini. Harta, orangtua, anak, ilmu, dan semuanya. Itu hanyalah titipan, bukan hak milik. Kita hanya punya Hak Guna Pakai, semua itu seutuhnya hanya milik-Nya. Jadi, bebas donk kapan pun DIA ambil. Jika kehilangan-kehilangan kecil saja bisa memberatkan hati kita, lalu bagaimana dengan kehilangan besar (nyawa) nantinya? Naudzubillah.. Bagaimana jika kita ditinggal orang-orang terkasih, dan ujungnya bagaimana jika kita kehilangan diri kita sendiri (meninggal.red)? Justru dengan kehilangan-kehilangan kecil itulah, cara Allah melatih kita untuk selalu mengingat kehilangan besar yang berujung kematian.
Mari kita simak petikan ayat dalam Al-Qur'an:
"Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian, kemudian kepada Kami engkau akan kembali" (QS Al-Ankabut: 57)
Jangan pernah mengikat hati, karena pasti rasanya sangat sakit jika ditinggalkan. Banyak orang terlalu cinta dunia, merasa memiliki apa yang mereka 'seolah' miliki sekarang. Padahal tidak, kita tidak pernah memiliki apapun. Kita berasal dari ketiadaan, maka akan berakhir pula dengan ketiadaan. Apakah hartamu akan ikut dikubur nantinya? Tidak. Sama sekali tidak. Jika pun ada harta yang masih bermanfaat saat kita meninggal nanti adalah harta yang kita berikan pada orang lain dengan ikhlas, yang disebut amal jariyah. Sudah tahu kan perkara lainnya yang akan menyelamatkan kita di alam kubur nanti? Yap, di topik ini sy tidak akan mengupasnya detail. =)
Oh ya, di episode sebelumnya sy pernah cerita bahwa dompet sy hilang kan? Alhamdulillah, dompetnya ketemu.. ^^ Tuh kan, kalau sudah jodoh mah ga bakal kemana, meski hilang pasti balik lagi. Tapi kalau bukan jodoh, ya tidak akan pernah kembali lagi jika telah hilang. Selalu ada dua kemungkinan toh? Kuncinya hanya ikhlas, sabar, dan tawakal merima berbagai kemungkinan. Yakinkan diri, bahwa skenario-Nya sempurna, tanpa cacat. Pernah dengar cerita sepasang cangkir cantik? Dalam suatu halaqah, murabbi sy bercerita tentang itu. Cerita yang sangat menginspirasi. Intinya adalah, sebelum cangkir itu menjadi cantik dan indah, si cangkir berasal dari tanah liat yang kotor. Lalu dalam proses pembuatannya si cangkir dibanting, diremas-remas, dipanaskan, dibentuk, dll, hingga dia akhirnya menjadi cangkir cantik yang dipuji dan diinginkan oleh semua orang. Apa hikmahnya coba? Yap, seperti itulah cara Allah membentuk kita. Allah memberikan berbagai ujian untuk membuat peribadi kita semakin mantap, hingga akhirnya tanpa kita sadari, kita telah jauh melesat dan jauh labih baik dari sebelumnya.
Kita simak lagi yuk ayat berikut:
"Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan: kami telah beriman, sedang mereka belum diuji?" (QS Al-Ankabut: 2-3)
Justru dengan ujian itulah wujud rasa cinta pada hamba-Nya. Allah yang menciptakan kita, tentunya DIA tahu persis seberapa besar kapasitas kita untuk menghadapi ujian-Nya. Maka dari itu, ujian yang dihadapi pasti akan selalu sesuai dengan level kita. Ibarat murid SMA, pasti akan diberikan soal SMA, bukan soal anak SD maupun soal mahasiswa. Tinggal kita sendiri yang memilih untuk menyikapinya dengan baik lalu naik kelas atau malah down dan tidak naik kelas? Harus pintar 'membaca' dengan benar setiap makna yang ingin Allah sampaikan di setiap peristiwa.. *Wallahualambishawab, yuk sama-sama belajar.. ^_^
Kembali ke topik hilangnya HP sy. hehe..
Sy tau ini cara Allah mengurangi ketergantungan sy ke HP. Sekarang sy nyaman tanpa HP. :p Meski memang sy akui, tentu sy merasa kehilangan. Pas temen-temen tahu HP sy hilang dr facebook, beberapa temen deket langsung berinisiatif menawarkan sy HPnya (yang punya dua HP), tanpa sy minta. Baik sekali mereka.. Trims ya.. Sy memilih tanpa HP dulu sementara ini, melengangkan hati sy dari jeratan ketergantungan barang elektronik yang satu itu. Parahnya, HP hilang pas deket-deket deadline pengumpulan LPJ (hari ini) ke KM. Glek! T_T . Sy punya kewajiban untuk mengumpulkan LPJ dana minat bakat dari seluruh kelembagaan di Faperta hari ini. Sy ngarepnya temen-temen LK (Lembaga Kemahasiswaan) akan inisiatif sendiri untuk ngumpulin di loker bendum sy di sekret tanpa sy komando lagi. Tapi ternyata belum semua ngumpulin, dan sy kesulitan menghubungi mereka karena sy ga punya HP. Ketua sy lagi sakit pula. Heuheu.. Sy jadi mendzalimi LK sy dan KM kalau begini ceritanya.. Dan sepertinya, sy juga menzdzalimi temen-temen sekelas dan temen organisasi karena amanah jarkom (jaringan komunikasi) ga nyampe ke sy dan ga sy sampaikan ke yang lain. Maaf.. Afwan jiddan..
Secepatnya, insya Allah ada pengganti yang lebih baik. Amiinn.. Sy yakin Allah sudah menyiapkan penggantinya yang lebih baik dari sebelumnya (Ngarep mode:on. Hehe..). Sebetulnya bisa saja sy beli sekarang, ada uang dari beasiswa sy yang beberapa bulan belum sy ambil, jadinya numpuk di ATM. Tapi, hemmm..nanti sajalah ya.. Sy ingin menikmati kesendirian tanpa HP dulu sekarang. :)
NB:
1. Pas lagi nulis blog, tiba-tiba De lingga (adik dari ibu angkat di Kalisuren) nulis di chating,"Kak, I love you.. kapan pulang? Aku kangeeenn. De Lisa nanyain Kakak terus. Ayo pulang..."
Hohoho, I love you too honey.. ^_^
De Lingga memilih cerita ke sy tentang "triiiitt" daripada ke ibunya dan dia minta sy janji ga bilang ke ibunya tentang "trriiit". Hohoho. Dia sangat pendiam di rumah. Sy juga kaget ketika dia bilang I Love You tadi, padahal masih SD kelas 3 kalau ga salah. Hemm, kebanyakan nonton sinetron nih kayaknya. Hehe..
2. Sy lupa hari ini jadwal sy ngajar di TPA nanti malam ba'da magrib. Eh, sy malah buat janji sama sahabat yang udah lama ga ketemu. Hwaduwh.. Kumaha ieu..
Hilang



Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No Response to "Hilang"
Post a Comment