Calon

Hem, agaknya tema keluarga besar sy taun ini adalah perkenalan calon. Toeng..toeng...

Pertama pas ke rumah nenek kakek dari ibu di Wado, Sumedang. Sepupu sy anaknya pakde Su sekaligus temen seangkatan sy, A Debby (biasa jg dipanggil mas Rian), memproklamirkan calonnya pas sy silaturahim ke rumahnya. Udah lama banget ga ketemu dia dari semenjak dia sekolah di Jakarta dan kerja di luar kota, eh pas ketemu langsung memperkenalkan calonnya ke sy. Ohoho.. Dan..dan..dan..ternyata ayah calonnya itu adalah orang yang dulunya katanya sih cinta mati sama ibu sy. hahay, gokil. Akhirnya sy sama mas cuma ketawa-ketawa aja pas lagi ngobrol bertiga tentang hal itu sama mbah kakung depan rumah. Dan sy tersudutkan dengan pertanyaan,"Mana calonnya? Kapan kamu bawa calon?" Sy senyum lebar sambil jawab,"Belum ada. Cariin atuh.." Itu jawaban yang menurut sy diplomatis. ^^

Sy jg punya banyak keponakan baru yang lagi lucu-lucunya. Sy memilih lebih banyak menghabiskan waktu bersama mereka saja. Yah, daripada di ceng-cengin belum punya calon, mending sy kabur ngajak main para bayi dan balita yang super lucu. hehe...

Selanjutnya, keluarga besar sy dari ayah juga begitu. Kami sekeluarga besar silaturahim ke calonnya Deden anak bibi sy, sepupu sy yang usianya lebih tua lima tahun. Disana meriah bgt. Makanya sy pikir acara tersebut lebih mirip acara lamaran daripada acara silaturahim. hoho.. Seperti yang sy duga, pertanyaan yang menggelitik itu muncul lagi. Rasanya setiap saudara (bibi, ua, pakde, bude, sepupu yang udah punya anak) nanya sy,"kapan atauh nyusul?" atau,"Mba mana calonnya? kok ga pernah bawa calon?" Haduh, gimana mau bawa calon, wong sy belum punya... Dan kembali sy jawab dengan jawaban diplomatis,"Belum ada. Cariin atuh.." Well, setelah itu komentar-komentar lainnya beterbangan. Sy lebih banyak menjawab dengan guyonan sambil senyum...

Hemmm, bukan tidak ada yang datang menghampiri, namun sy yang memilih keadaannya seperti ini, memilih untuk tidak memilih siapapun. Sy masih harus menata kembali semua yang berserakan, dan meyakinkan diri bahwa akan ada pangeran yang diciptakan untuk sy seperti yang sy dambakan. Seseorang yang kepadanya akan kuserahkan seluruh pengabdian sy sebagai istri, melayaninya, dan mendampinginya sampai kalam-Nya yang memisahkan. Sy hanya perlu bersabar, innalaha maashabiriin (Sesungguhnaya Allah bersama orang-orang yang sabar.red). Sy heran jika kebanyakan orang dengan mudahnya mendapatkan pendamping. Tidak demikian dengan sy. Rasanya sulit sekali. Bukan karena tidak ada pilihan, namun belum ada yang sesuai dengan kehendak hati sy. Sy belum menemukan seseorang yang aura feromonnya membuat sy berdebar dan yakin bahwa dialah ikhwan dimana ada bagian dari tulang rusuknya di tubuh sy. Sy yakin akan indah pada waktunya. Sekarang, masih banyak hal di depan mata yang lebih penting untuk sy pikirkan daripada memikirkan pertanyaan seperti itu.

"Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)...." (QS An-Nur : 26)

Semoga saat hati sy memilih pendamping terbaik sesuai kehendak hati sy suatu saat  nanti, dia pun adalah pendamping yang Allah pilihkan terbaik untuk sy...


Amiiinn...

^_^

1 Response to "Calon"

zero to hero said...

sipp..

Post a Comment