Jadi Pembicara

Alhamdulillah, akhirnya setelah menolak tawaran jadi pembicara dua kali, akhirnya tawaran kali ini sy menyanggupinya. :)

Tawaran pertama ketika di acara KSE, saat itu akan ada sesi share dengan mapres. Akhirnya sy diminta untuk mengisi sesi tersebut dan seorang mapres lain yang sukses di bidang enterpreneur. Tapi sy tolak, soalnya saat itu sy jadi panitia di div. acara, bahkan sy yang menggantikan ketuanya di posisi kadiv karena saat itu seminggu sebelum hari-H, beliau ada training di Jakarta. Jadi ga lucu kan kalau panitia acara jadi pembicara? hehehe... Lalu lalu lalu, alhamdulillah, ada mbak Pales yang sedang ada di Indonesia yang (menurut saya.red) lebih ekspert di posisi jadi pembicara dibandingkan sy. :) Tawaran kedua kapan ya, hmm.. sy lupa tepatnya. Oh salah, itu bukan tawaran jadi pembicara, tapi jadi moderator. Temanya "Go Abroad". Acara apa ya... hm... sy lupa. Pokoknya salah satu acara yang diadakan oleh pihak fakultas pertanian. Tapi saat itu bentrok dengan jadwal training E-camp sy di puncak. Alhasil, sy tolak deh

Dan sebulan yang lalu, salah satu praktikan sy yang sering telat (tapi dia juga yang paling aktif "pdkt" sama sy soal "keilmuan" selama belajar di agh.red), ternyata dia adalah kadiv humas MPD (Masa Perkenalan Departemen atau yang lumrah disebut ospek Departemen.red) lalu dia yang menghubungi sy menjadi pembicara. Dan dia juga yang sangat "agresif" meminta bimbingan saya untuk karya tulis ini itu. Wah, sy suka adik kelas yang "haus" seperti itu. Jadi inget sy yang dulu... Akhirnya, melihat kegigihannya, sy berusaha membimbingnya semampu sy. Sy menyerahkan satu karya tulis sy padanya untuk dia "sulap" menjadi paper. Tentunya, setelah sy ajari step by step. Lagi-lagi, sy kagum dengan kegigihannya. Sy memberi waktunya hanya satu malam (dari bada tarawih sampai keesokan harinya.red) untuk membuat paper dari karya tulis sy yang pastinya tidak begitu dia pahami. Sy tantang dia... Sebelumnya sy telah bercerita kisah-kisah perjuangan sy membuat setiap karya tulis. Dia terbakar! :) Hasilnya? Not too bad.. Sy tahu, dia sudah optimal mengerjakannya. Dan hari itu, sy dan dia finishing membuat paper sampai jam sebelas malam (tentu saja dipotong tarawih.red). Sy bilang sama dia, jangan pernah menyerah kalau belum merasakan minimal 20 kali kegagalan. Soalnya dia pernah cerita pesismis gara-gara gagal masuk PIMNAS, padahal sudah yakin goal. Akhirnya, jadilah sebuah paper untuk dikirimkan di salah satu ISPC di Kyoto-Jepang. Sy sih ga terlalu bergairah, sy hanya ingin mengkader adik kelas sy. Sy minta dia yang jadi penulis pertama dan dia juga yang nantinya harus presentasi. Dia sangat penurut, dan menyanggupinya. Ya tentu saja, setelah sy menceritakan pahit getir pengalaman sy, sy ingin mendidiknya bahwa kesuksesan itu tidak ada yang diraih secara instan. Perlu terpaan dan tepaan.. :)

Lho, kok jadi cerita adik kelas sy? hehe... Soalnya, ternyata, dia yang jadi moderator di sesi sy mengisi jadi pembicara. Dia OKE punya ternyata! Mantabs lah jadi moderator. *Ceritanya sy ikut bangga.. :)* Temanya saat itu adalah "Be Inspiring Pupils". Dalam sesi itu, sy diminta panitia memberikan motivasi ke adik2 47 tentang bagaimana menjadi mapres. Sesi sy dipanel dengan dosen berprestasi__dosen yang juga saya kagumi di AGH__yaitu Pak Sobir. Aslinya, ga nyangka bisa satu sesi dengan beliau.

Acara berlangsung di Audit Toyib Hadiwidjaya. Pertama, pak Sobir dulu yang memaparkan slide presentasinya. Hmm, menarik. Beliau banyak membahas tentang sukses. Intinya, sukses itu bukan tujuan tapi perjalanan. Yap, seperti yang kita tahu memang demikian. Ketika giliran sy bicara, sy minta peserta untuk berdidi dulu dan mengumandangkan jargon MPD dan jargon AGH berkali-kali. Soalnya saat itu jam 13.20 an, waktu kritis untuk nagntuk (ciee, pengalaman sy nih ceritanya. hehehe..). Setelah mereka terlihat kembali bugar dan semangat, sy membuka pembicaraan dengan berkata:

"Kalian tahu, 3 tahun lalu sy berada di posisi kalian dan bertanya-tanya dengan penuh rasa penasaran begaimana kehidupan yang akan sy jalani di AGH. Benar demikian? Juga ngantuk luar biasa kalau jam-jam segini harus dengerin semacam "ceramah". Iya kan? Ngaku..." *Haha, dan semuanya tertawa...*

"Dan tahu tidak, 2 tahun yang lalu, sy juga menjadi panitia MPD, sy dulu di divisi acara (sambil menunjuk meja operator yang riweuh). Sy yang membuat surat undangan dan TOR untuk para pembicara, termasuk untuk mapres. Sy juga yang menghubungi mapres Faperta saat itu hingga beliau datang dan maju kedepan sebegai pembicara. Dan saat ini, sy yang berdiri di depan sini.... Jadi, ayo sy tantang terutama angkatan 45 dan 46 untuk berdiri disini juga dua tahun kedepan. SIAAPP?!! " *Dan riuh tepuk tangan menggema dari para panitia dan peserta..." Aslinya sy pun merinding siy, luar biasa alur hidup sy...

Mulailah sy memaparkan slide demi slide sy, sy angkat tema besar AGH "Feed The World". Isinya ya tentang motivasi. Sy ga mau banyak bicara, karena pastinya bikin ngantuk kalau sy banyak cuap-cuap. Panitia memberi waktu 20 menit untuk sy bicara. Sy hanya membuat 11 slide plus video perjalanan hidup sy. Karena dulu saat sy menjadi "mahasiswa hijau", sy lebih tertarik lihat video perjalanan daripada dipaparkan, jadi itu juga sy lakukan saat sy jadi pembicara. Hasilnya? GREAT!! Seluruh audiens (peserta dan panitia) sy yakin fokusnya mendekati 100% melihat video sy. Mereka banyak ber "wah" dan ber "wow" saat sy menunjukkan foto-foto sy ketika mengikuti training, seminar, di Jerman, ketika seleksi mapres, dan di Jepang.

Sesi tanya jawab pun, buanyaakk sekali acungan tangan dari peserta. Sayangnya karena waktu terbatas, hanya ada satu sesi untuk dua penanya. Dari dua penanya itu, dua-duanya pertanyaan untuk sy. Salah satu pertanyaan akhirnya dijawab oleh Pak Sobir, biar adil. :) Sy meneyemangati mereka... Membekar mereka! Dan sepertinya, sy berhasil 'membakar' mereka. Alhamdulillah.. Sy pun sempat agak melayang ketika giliran Pak Sobir menjawab pertanyaan, beliau memuji-muji sy... Beliau bilang di usia sy, beliau belum berfikiran jauh seperti sy. Beliau juga sering menyinggung kata-kata sy dan menyetujuinya. Dan beliau bangga, berarti genarasi sekarang lebih baik dari generasi beliau dulu. ^_^

Setelah sesi selesai, sambutan meriah dari peserta dan panitia untuk kami. Antusias luar biasa dari mereka. Alhamdulillah... Sungguh, pengalaman yang mengesankan saat sy pertama kali menjadi pembicara. Dan apa kesan sy? Hmmm, sy ketagihan jadi pembicara. Hehehe...

Salam Inspirasi! ^_^

NB:
Hmm, sy akan sangat senang hati apabila alur hidup sy bisa mengispirasi yang lain dan akan sangat senang bila sy bisa membantu orang lain meraih mimpinya. Aslinya, sy mah biasa saja, karena pastinya buaaanyaakkk yang jauuhh lebih OKS. Hm, kita kecil dan tetap kecil dimata-Nya. Kita besar hanya karena orang-orang memandang kita besar. JAdi, jangan pernah merasa diri paling "wah" dan "hebat". Selalu ada langit di atas langit. :)

1 Response to "Jadi Pembicara"

Dian Kartika said...

Waaaah sangat meginspirasi mba ^^ Makasih ya sharing nya. Saya juga kayaknya di minta jadi pembicara nih. Deg-deg an jadi pengen tau cerita temen-temen lainnya gimana rasanya waktu pertama kali bicara di seminar macam tu. Hohooo. Makasih sekali lagi mba. Semoga saya juga bisa sukses seperti mba Dini ini.

Post a Comment