Praktikum benih atau menjahit?

 Hari ini sy praktikum pengujian mutu benih seperti biasa. Kali ini sy ga lupa bawa jas lab. Hehe.. Tapi ada yang gokil dalam praktikum ini. Sy kira praktikum kali ini lebih mirip praktik menjahit daripda praktikum benih. =) Ceritanya, kami akan meneliti kemasan jenis apa yang paling baik untuk menyimpan benih. Bahan kemasannya terdiri dari alumunium foil, plastik tebal, kertas coklat tebal (sebetulnya bahan ini hanya cocok untuk penyimpanan di ruangan dengan RH dan suhu terkendali), dan kain.

Tidak ada masalah dengan kemasan alumunium foil, kertas merang, dan plastik, karena kami bisa langsung memasukkan silikat gel di dalamnya untuk diteliti RH tinggi (alat pengusangan cepat fisik benih) dan RH suhu kamar. Permasalahannya adalah kami harus menjahit kain (12 buah) yang disediakan menjadi benbentuk kemasan benih. Ada beberapa kelompok yang beruntung mendapatkan kain yang sudah dijahit. Sayangnya, kelompok sy dan beberapa kelompok lainnya belum beruntung mendapatkan semua kain yang masih harus dijahit. Mulailah praktikum menjahit (lho? hehe..) di praktikum lab benih. Gokil kan.. =)  Teman sekelompok sy, ada empat orang yang mau turun tangan menjahit (termasuk sy).Sy perhatikan ternyata gaya menjahitnya beraneka ragam. Pake jenis tusuk yang beraneka ragam juga. Hoho.. Sy memilih menggunakan tusuk tikam jejak, temen sy ada yang pakai tusuk feston, temen sy lain pakai tusuk jelujur bolak-balik (tidak cukup kuat jika hanya dijahit menggunakan tusuk jelujur), dan seorang teman laki-laki yang masih meraba-raba tusuk apakah yang dia gunakan? ahaha.. Lucunya, pas sy perhatikan gaya menjahit temen-teman sy, lalu sy komentar,"oh, pake tusuk feston.." atau ,"oh, pake jelujur bolak-balik.." Mereka malah tidak tahu tusuk apa yang mereka gunakan. Baru pas sy beritahu, mereka ketawa sambil berkata,"Ooohhh itu namanya. Ga tau Din, dijait asal nempel aja. Haha.." Glek!  =) Dulunya sy belajar tata busana di SMP, jadi sy sedikit tahu jenis-jenis tusukan untuk menjahit dan jenis itu cocoknya dipakai untuk menjahit apa. Sy juga pernah bikin baju tidur, rok, baby dooll. Itu dulu, sekarang udah ga pernah lagi..

Akhirnya tadi kami pada anteng ngulik jahitan di praktikum benih, mirip orang autis. Praktikum jadinya manghabiskan waktu sekitar 4 jam bahkan lebih, padahal di jadwal hanya 3 jam. Lalu kami berkomentar, ini praktikum benih atau praktikum menjahit ya? Hoho.. ^_^


NB:
Ketika sedang praktikum tadi, ada tawaran ikut proyek komersial dari dosen untuk kultur jaringan anggrek dan berbagai jenis tanaman langka. Tawaran yang manarik, malah sangat menarik. Sy maunya mulai sekarang ini, tapi katanya harus fokus dengan banyak jam kosong (tidak sedang kuliah) karena akan diberi gaji. Hemm, jadinya sy baru bisa mulai semester depan saat jadwal kuliah lengang (Hanya satu mata kuliah di semester depan dan menyusun draft skripsi. Penelitian sy insya Allah kelar awal tahun depan. Mohon doanya.. ). Sebetulnya sy tidak mengharapkan ada insentif, dapet ilmunya saja sudah sangat alhamdulillah. Setidaknya sy bisa kangen-kangenan di lab kultur jaringan dan berlama-lama disana. Entahlah, tapi sy suka bioteknologi dari dahulu kala. Maka dari itu rasanya malu kalau bilang suka tapi tidak kompeten di bidangnya. Makanya sy ingin membuat kesempatan ini menjadi kesempatan berharga sebagai bahan pembelajaran bagi sy untuk mengupgrade diri di bidang yang sy sukai. ^_^

No Response to "Praktikum benih atau menjahit?"

Post a Comment